Berikut ini beberapa alasan kenapa tenis tidak populer di Indonesia dari atlitbola.id. Tenis merupakan salah satu olahraga yang cukup populer di berbagai belahan dunia, seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Australia. Namun, di Indonesia, tenis belum mencapai tingkat popularitas yang sama dengan olahraga seperti sepak bola, bulu tangkis, atau bahkan basket. Ada beberapa faktor utama yang menjelaskan mengapa tenis kurang populer di Indonesia, baik dari segi infrastruktur, budaya, hingga dukungan media.
1. Keterbatasan Infrastruktur
Pertama, keterbatasan infrastruktur menjadi salah satu penghambat utama. Lapangan tenis membutuhkan lahan yang luas, perawatan yang cukup mahal, dan standar tertentu agar bisa digunakan secara optimal. Di banyak daerah di Indonesia, fasilitas olahraga lebih difokuskan pada olahraga yang lebih terjangkau dan massal, seperti sepak bola atau bulu tangkis. Lapangan tenis sering kali hanya tersedia di klub-klub eksklusif atau sekolah-sekolah tertentu, sehingga aksesnya terbatas bagi masyarakat umum.
2. Faktor Ekonomi
Kedua, faktor ekonomi juga sangat berpengaruh. Tenis adalah olahraga yang tergolong mahal. Biaya pembelian raket, sepatu khusus, bola, dan pelatihan privat bisa menjadi beban bagi banyak keluarga di Indonesia. Dibandingkan dengan bulu tangkis yang bisa dimainkan dengan peralatan sederhana, tenis cenderung dianggap sebagai olahraga kalangan menengah ke atas.
3. Tidak Banyak Figur Nasional
Ketiga, tidak banyak figur nasional dalam dunia tenis yang bisa menjadi panutan atau inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Berbeda dengan bulu tangkis yang memiliki legenda-legenda seperti Taufik Hidayat dan Susi Susanti, tenis Indonesia jarang melahirkan atlet yang sukses di kancah internasional secara konsisten. Kurangnya prestasi ini berdampak pada minimnya perhatian media dan rendahnya minat generasi muda untuk menekuni olahraga ini.
4. Dukungan Media dan Promosi
Keempat, dukungan media dan promosi tenis juga tergolong minim. Turnamen tenis jarang disiarkan secara langsung di televisi nasional, sehingga eksposur masyarakat terhadap olahraga ini sangat terbatas. Tanpa paparan media yang memadai, sulit bagi masyarakat untuk memahami, mengapresiasi, atau bahkan tertarik mencoba bermain tenis.
5. Kurang Merakyat
Kelima, secara budaya, olahraga yang bersifat tim seperti sepak bola atau olahraga yang telah menjadi bagian dari identitas nasional seperti bulu tangkis lebih mudah diterima oleh masyarakat Indonesia yang dikenal dengan semangat kolektivitas. Tenis yang lebih individual cenderung dianggap eksklusif dan kurang "merakyat."
Itulah beberapa alasan kenapa tenis tidak populer di Indonesia. Secara keseluruhan, rendahnya popularitas tenis di Indonesia disebabkan oleh kombinasi faktor ekonomi, infrastruktur, budaya, dan kurangnya dukungan media. Jika keempat aspek ini dapat ditangani, bukan tidak mungkin tenis bisa berkembang lebih luas di masa depan.